AIR:SIFAT DAN FUNGSINYA DALAM MENDUKUNG PROSES HAYATI
8:35 AM
Pendahuluan
Air merupakan salah satu bahan dasar penyusun dan penunjang kehidupan
bagi seluruh makhluk hidup di Bumi ini. Kehidupan di bumi ini dimulai dari
organisme uniseluler yang tinggal di air, yang kemudian bergerak ke daratan
tapi tetap tak bisa lepas dari air dan selalu beradaptasi mencari cara untuk
menemukan air, bahkan di gurun sekalipun..Air sendiri memiliki peran yang
sangat vital bagi kelangsungan hidup dan proses metabolism manusia sehingga ada
perumpamaan manusia bisa hidup seminggu tanpa makanan namun hanya bisa bertahan
3 hari tanpa air. Dengan memahami peran dan fungsi air dalam mendukung proses
hayati maka kita akan dapat menghargai ketersediaan air bersih dibumi ini.
I.
Sifat-sifat
Air
Diantara sekian banyak
zat kimia atau molekul organic, air memiliki keistimewaan berupa daya tarik
antarmolekulnya dan kecenderungan air untuk mengionisasi yang penting bagi
biomolekul lain dan terutama bagi kehidupan. Sifat air yang unik ini ditentukan
oleh atom penyusun dan struktur air itu sendiri.
Air dibentuk oleh 2 atom hidrogen dan satu atom oksigen yang bersifat
elektronegatif. Atom oksigen memiliki hibridisasi sp3 dengan elektron bebas yang memungkinkan oksigen
untuk berikatan secara kovalen dengan atom lain dengan berbagi elektron(Lehninger
et al, 2005). Pada molekul air,
ikatan kovalen melibatkan 2 atom hidrogen yang masing-masing berbagi
elektronnya dengan atom oksigen. Karena atom oksigen memiliki
keelektronegatifan yang lebih tinggi daripada atom hidrogen, maka elektron yang
digunakan untuk berikatan secara kovalen cenderung mendekat ke arah atom O
sehingga menyebabkan atom O menjadi bermuatan negatif parsial dan atom H
bermuatan positif parsial. Sifat polar dari molekul air disebabkan karena
polaritas dari ikatan polar dan bentuknya. Sudut yang dibentuk oleh molekul air
menyebabkan air bersifat polar.
Ikatan hidrogen yang terjadi antar molekul
air mempengaruhi sifat air , seperti tingginya titik lebur es dan fase air. Hal
ini dapat terjadi karena molekul air dalam es membentuk 4 ikatan hidrogen
sehingga dibutuhkan energi yang besar untuk merusak ikatan hidrogen dalam es.
Ketika es mencair, masing-masing molekul dari air masih memiliki kemampuan
untuk membentuk 4 ikatan hidrogen. Namun ikatan ini lebih mudah terdistorsi
jika dibandingkan dengan ikatan pada es, sehingga struktur air dalam wujud cair
lebih tidak beraturan. Sifat air yang mudah berubah bentuk disebabkan karena
pola tidak beraturan dari ikatan hidrogen pada air, yang secara konstan
berubah-ubah (putus kemudian menyambung kembali).
Ikatan hidrogen juga mempengaruhi sifat
lain dari air yaitu kalor jenis/kapasitas panas dan titik uapnya. Kalor jenis
adalah jumlah kalor yang dibutuhkan untuk meningkatkan suhu 1 gram zat sebanyak
1°C. Ikatan hidrogen antarmolekul air
menyebabkan relatif tingginya energi yang dibutuhkan untuk meningkatkan suhu
air karena ada banyak ikatan hidrogen yang harus dirusak untuk meningkatkan
energi kinetik dari molekul air. Titik uap air juga lebih tinggi jika
dibandingkan dengan cairan lainnya. Hal ini disebabkan karena banyaknya kalor
yang dibutuhkan untuk merusak ikatan hidrogen antarmolekul air, membuat air
berdisosiasi dan mengubah air dari fase cair ke fase gas.
Air juga merupakan pelarut yang baik. Banyak senyawa
penting bagi kehidupan yang larut dalam air seperti elektrolit, asam amino,
beberapa senyawa golongan hidroksil, dan karbonil. Hal ini disebabkan karena
air memiliki sifat polar sehngga mampu berikatan dengan senyawa tersebut dengan
mengikuti prinsip “like dissolves like”. Namun kelarutan suatu molekul dalam
air dipengaruhi oleh banyaknya jumlah
gugus polar dalam suatu molekul dan juga rasio gugus polar dan nonpolar dalam
suatu molekul. Contohnya terdapat dalam alkohol, alkohol dengan 3 karbon masih
dapat larut dalam air, namun alkohol dengan rantai hidrokarbon panjang dan satu
gugus hidroksil saja akan sulit larut dalam air(Horton et al,2006).
Molekul
air memiliki kecenderungan untuk bergerak dari daerah dengan konsentrasi air
tinggi ke daerah dengan konsentrasi air rendah. Ketika ada suatu membran
semipermeabel membatasi 2 jenis larutan dengan konsentrasi yang berbeda, maka
air dari akan bergerak dari konsentrasi air tinggi ke konsentrasi air rendah,
pergerakan air dari melewati membran semipermeabel akibat perbedaan konsentrasi
larutan ini dinamakan osmosis. Tekanan yang diperlukan untuk menahan proses
pergerakan air ini disebut dengan tekanan
osmosis.
Molekul air yang bergerak aktif terkadang
menyebabkan air memiliki kecenderungan untuk terionisasi menghasilkan ion
hidrogen dan ion hidroksida dengan persamaan reversibel.
H2O ↔ H+ + OH- (Lehninger et al, 2005). Ionisasi dari
air ini dapat ditunjukkan dari kemampuannya mengalirkan arus listrik. Ionisasi
air memiliki konstanta keseimbangan tertentu (karena ionisasi air merupakan
reaksi reversibel yang selalu berlangsung sehingga pasti memiliki laju reaksi
tertentu yang seimbang) yang disebut denga Kw. Konstanta ini jugalah
yang menjadi dasar dari skala pH. Nilai 7 pada skala pH dinyatakan sebagai
netral karena 7 merupakan nilai pH dari air pada suhu 25°C.
II.
Fungsi air
dalam mendukung proses hayati
Air tidak dapat dilepaskan dari kehidupan, karena menurut teori evolusi
kehidupan berasal dari air.Air memegang peranan vital bagi makhluk hidup baik
di tingkat seluler maupun perilaku makhluk hidup. Ada makhluk yang sebagian
besar tubuhnya terdiri dari air, ada makhluk yang tinggal di air, namun yang terpenting
semua makhluk hidup pasti membutuhkan air. Air memiliki peran penting bagi
makhluk hidup karena air memiliki sifat-sifat baik fisika maupun kimia yang
vital bagi keberlangsungan hidup suatu organisme.
Air merupakan pelarut
yang baik. Karena air cenderung bersifat polar, maka senyawa yang dilarutkannya
adalah senyawa yang polar pula. Hal ini penting karena banyak hormone, vitamin,
ion, dan substansi-substansi yang penting bagi kehidupan manusia yang diedarkan
dan larut dalam air. Selain itu sifat air yang mampu menembus membrane
semipermeable sangat penting bagi transportasi zat keluar/masuk kedalam sel.
Kemampuan air untuk menembus membrane sel sangat penting untuk menjaga agar
kadar air dalam sel tet ap seimbang dengan kadar air di luar sel (isotonis).
Sel yang berada di larutan hipertonis dapat mengalami kematian karena krenasi
dan sel yang berada di larutan hipotonis dapat mengalami kematian karena lisis.
Darah manusia memiliki pH normal senilai 7.4 yang sering disebut sebagai
pH fisiologis. Darah dari penderita penyakit tertentu seperti diabetes dapat
memiliki pH yang lebih rendah(lebih asam) dari 7.4, suatu kondisi yang disebut
dengan asidosis. Sementara kondisi pH darah yang lebih tinggi dari 7.4 (lebih
basa), disebut dengan alkalosis, yang dapat berakibat pada muntah yang terus
menerus.
Tingginya kalor jenis air berperan penting bagi kehidupan karena air
terdapat dalam jumlah banyak di dalam sel dan jaringan dari organisme
multiseluler, air dalam jumlah banyak ini berperan untuk meminimalisir fluktuasi
suhu didalam sel karena laju dari kebanyakan reaksi biokimia sensitive terhadap
suhu. Tingginya kalor yang diserap selama proses penguapan juga menjadikan
perspirasi (pengeluaran panas tubuh melalui keringat) merupakan mekanisme
efektif untuk menurunkan suhu tubuh.
III.
Penutup
Dengan semakin banyaknya pemukiman manusia dan pabrik yang didirikan
didekat sumber air bersih, banyak sumber air bersih yang kian menurun
kualitasnya karena perilaku masyarakat dan oknum industry yang membuang sampah
dan limbah sembarangan. Penulis berharap makalah ini dapat memberikan
pencerahan kepada pembaca mengenai pentingnya peran air bagi kehidupan dan
fisiologis manusia, sehingga diharapkan kita semua dapat menjaga kebersihan dan
kualitas air di lingkungan kita.
IV.
Daftar
Pustaka
Horton H.R, L.A Moran, G.Scrimgeour, M.Perry, D.Rawn .2006.Principles of
Biochemistry.Prentice Hall.New Jersey
Lehninger A.L., D.L.Nelson, M.M.Cox.2005. Principles of Biochemistry.W.H.Freeman.New
York
Catatan diatas merupakan rangkuman yang ditulis oleh R.M. Farchan Fathoni FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS
GADJAH MADA.
0 comments